Kamis, 17 Maret 2011

Cartoon Network: Rajanya Film Kartun

Hiburan bagi anak-anak kini seolah semakin langka. Khususnya hiburan dalam dunia pertelevisian. Sebagian besar, hiburan yang diciptakan adalah untuk orang dewasa. Pengawasan para orang tua pun akhirnya menjadi satu hal yang tidak bisa ditawar. Jika tidak, maka bukan tidak mungkin hiburan justru akan berubah menjadi boomerang.

Pola pikir anak jadi tidak sesuai dengan usianya. Lihat saja kini, anak-anak dijamin akan lebih hafal terhadap lagu-lagu dari penyanyi dewasa daripada lagu yang memang khusus untuk anak-anak. Permasalah ini tidak selalu berdampak buruk. Bagi mereka yang pandai memanfaatkan kesempatan, sedikitnya pasokan hiburan bagi anak-anak justru menjadi ladang bisnis yang baru. Salah satunya yang terkenal adalah Cartoon Network.

Cartoon Network bukan baru-baru ini hadir. Jauh sebelum dunia mulai dilanda krisis hiburan bagi anak-anak. Pada 1 Oktober 1992, Cartoon Network pun mulai mengudara.

Sebagai sebuah jaringan televisi kabel, Cartoon Network fokus menyuguhkan dan menciptakan berbagai hiburan bagi anak-anak. Cartoon Network didirikan oleh Turner Broadcasting. Jenis hiburan untuk anak-anak yang menjadi “garapan” utamanya adalah film-film animasi.

Asal Mula Cartoon Network

Tahun 1980-an akhir, seorang pengusaha TV kabel, Ted Turner, mengakuisisi koleksi film-film MGM dan menayangkan film-film animasi tersebut di TV kabel miliknya, Turner Network Television. Penayangan film kartun tersebut mendapat respons yang cukup baik dari masyarakat Amerika Serikat saat itu.

Jika ingin menjadi seseorang yang sukses, jangan cukup puas sepertinya merupakan tips yang manjur. Ted Turner pun demikian. Sukses menayangkan film-film animasi yang diproduksi oleh Warner Bros pada 1948 tersebut.

Turner kemudian kembali mengambil alih dan membeli hak siar penayangan dari Hanna Barbera Production. Turner juga mengambil alih hak atas Ruby-Spears Produstion. Koleksi film animasinya pun menjadi banyak dan beragam.

Hal itulah yang melatarbelakangi Ted Turner untuk membentuk sebuah TV kabel sendiri yang khusus menayangkan film-film koleksi hasil pengakuisisiannya. TV kabel itulah yang kemudian terkenal hingga kini, Cartoon Network. Cartoon Network pun menjadi “rajanya” film-film kartun.

Acara-acara yang disiarkan oleh Cartoon Network adalah gabungan dari berbagai film animasi yang telah ia “beli” haknya dari berbagai produsen film animasi, seperti Hanna-Berbera, Warner Bros, dan MGM yang terkenal dengan lambang singa mengaum di awal pertunjukan jika film animasi itu akan dimulai.

Penayangan film animasi pada TV kabel Cartoon Network rata-rata berdurasi 30 hingga 60 menit. Film animasi yang ditayangkan diantaranya, Droopy Dog, Tom and Jerry, dan Looney Tunes.

Pada perkembangannya, Cartoon Network juga mendapat banyak dukungan dari para produsen film-film animasi. Dari 1996 hingga 1999, Cartoon Network memiliki beberapa daftar film animasi. Di antaranya:

1. Dexter’s Laboratory yang tayang tahun 1996.
2. Johnny Bravo dan Cow and Chicken yang tayang tahun 1997.
3. The Powerpuff Girls yang tayang tahun 1998.
4. Mike, Lu, & Og dan Courage the Cowardly yang tayang pada 1999.

Hingga kini, selama beberapa tahun perjalanannya di dunia bisnis hiburan bagi anak-anak, Cartoon Network telah menghasilkan banyak sekali karakter film animasi. Film-film animasi tersebut dikelompokkan menjadi beberapa kategori dan serial.

1. Kategori film kartun klasik, seperti Looney Tunes, Tom and Jerry, dan The Flinstones.
2. Kategori film animasi “detektif”, seperti Scooby Doo.
3. Kategori film anime, seperti Naruto dan Pokemon.
4. Kategori pahlawan super yang berdasarkan cerita komik, seperti Superman, Batmen, X-Men, Ben 10, dan Fantastic Four.
5. Serial Pink Panther.
6. Serial Tom and Jerry.
7. Serial Looney Tunes

Kamis, 10 Maret 2011

Anime

Anime (アニメ) (baca: a-ni-me, bukan a-nim) adalah animasi khas Jepang, yang biasanya dicirikan melalui gambar-gambar berwarna-warni yang menampilkan tokoh-tokoh dalam berbagai macam lokasi dan cerita, yang ditujukan pada beragam jenis penonton. Anime dipengaruhi gaya gambar manga, komik khas Jepang.

Kata anime tampil dalam bentuk tulisan dalam tiga karakter katakana a, ni, me (アニメ) yang merupakan bahasa serapan dari bahasa Inggris "Animation" dan diucapkan sebagai "Anime-shon".

Anime pertama yang mencapai kepopuleran yang luas Astro Boy karya Ozamu Tezuka pada tahun 1963. Sekarang anime sudah sangat berkembang jika dibandingkan dengan anime zaman dulu. Dengan grafik yang sudah berkembang sampai alur cerita yang lebih menarik dan seru. Masyarakat Jepang sangat antusias menonton anime dan membaca manga. Dari anak-anak sampai orang dewasa. Mereka menganggap, anime itu sebagai bagian dari kehidupan mereka, Hal ini yang membuat beberapa televisi kabel yang terkenal akan beberapa film kartunnya, seperti Cartoon Network dan Nickelodeon mengekspor kartunnya. Sekarang anime menjadi sebuah bisnis yang menggiurkan bagi semua orang, dan banyak juga orang yang memanfaatkan hal ini untuk sebuah tindakan kejahatan. Pembuat anime itu sendiri disebut animator.Para Animator itu bekerja disebuah perusahaan media untuk memproduksi sebuah anime. Di dalam perusahaan itu, terdapat beberapa animator yang saling bekerja sama untuk menghasilkan sebuah anime yang berkualitas. Tapi sangat disayangkan, gaji dari para animator tersebut kecil jika dibandingkan dengan kerja keras mereka. Hal ini yang membuat para animator enggan untuk bekerja secara professional. Mereka merasa hal itu tidak sebanding dengan usaha yang telah mereka lakukan. Para animator itu sendiri sering disebut Seniman Bayangan. Karena mereka bekerja seperti seorang seniman yang berusaha mengedepankan unsur cerita dan unsur intrinsiknya.

Pembajakan juga mempersulit para animator untuk mendapatkan keuntungan penuh dari hasil kerja keras mereka, meski ternyata juga ada "gosip" yang mengatakan bahwa ada juga pihak produsen anime itu sendiri yang menyebarluaskan karya mereka di luar jalur perdagangan resmi (mungkin gratisan atau dibajak) dengan tujuan untuk lebih memopulerkan hasil karya mereka.

Tidak sedikit yang orang yang pergi ke Jepang untuk belajar mengenai pembuatan anime (dan manga tentunya) karena tertarik setelah melihat berbagai anime yang telah menyebar ke berbagai pelosok dunia di berbagai benua. Adapun pihak yang membuat hasil karya yang serupa atau bahkan mungkin meniru ciri anime, misalnya Korea dan beberapa negara Asia lainnya.

Teknologi CG (Computer Graphics) dan Teknologi Visual, Komputer dsb telah mempermudah pembuatan anime sekarang ini, karena itu ada yang menganggap bahwa kualitas artistiknya lebih rendah dibandingkan dengan anime masa lalu. Hanya saja perlu diperhatikan bahwa kualitas gambarnya pun sekarang ini lebih nikmat dilihat dan lebih mudah dimengerti karena gambarnya lebih proporsional dan warnanya lebih bagus, ditambah keberadaan teknologi HD.